A.
Jenis
dan Model Pengembangan Kurikulum
1.
Jenis
pengembangan kurikulum
Dalam
menyusun kurikulum, sangatlah tergantung pada asas organisatoris, yakni bentuk
penyajian bahan pelajaran. Ada empat bentuk pengorganiasasian
kurikulum yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan yaitu :
a.
Separated
subject curriculum
Kurikulum
ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam bernagai macam mata pelajaran yang
tepisah-pisah satu sama lain dan juga antara satu kelas dengan kelas yang lain.
b.
Correlated curriculum
Bentuk ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama
lain ada hubungan walaupun mungkin batas-batas yang satu ddengan yang lain
masih dipertahankan. Korelasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara :
1) Antara dua
mata pelajaran diadakan hubungan secara incidental.
2) Terdapat
hubungan yang lebih erat apabila suatu pokok bahasan tertentu dibahas dalam
berbagai mata pelajaran.
3) Mempersatukan
beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas masing-masing.
c.
Integrated
curriculum
Integrated curriculum
meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan pelajaran
dalam bentuk unit atau keseluruhan. Semua ini dimaksudkan agar anak dapat
dibentuk menjadi pribadu yang integrated yakni manusia yang selaras dengan
lingkungan hidupnya.
d.
Core
curriculum
Pada
prinsipnya core curriculum memberikan pelajaran yang umum. Menurut Alberty
(dalam Abdullah Idi 2006: 150) mengajukan enam jenis core program, yakni:
1)
Core yang
terdiri dari sejumlah matapelajaran yang diorganisasikan;
2)
Core yang
terdiri dari sejumlah pelajaran yang dihubungkan antara yang satu dengan yang
lainnya;
3)
Core yang
terdiri dari masalah yang luas, unit kerja atau tema yang disatukan untuk menghasilkan arti mengajar
yang tepat;
4)
Core menampakkan
matapelajaran yang dilebur dan diintegrasikan.
5)
Core yang
merupakan masalah luas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosial, serta
masalah minat anak;
6)
Core yang
direncanakan oleh siswa dan guru untuk memenuhi kebutuhan kelompok.
Dalam aplikasinya core curriculum,
memerlukan pertimbangan penggunaan waktu yang fleksibel unuk mewujudkan
ketrampilan anak.
2.
Model
Pengembangan Kurikulum.
Dalam
pengembangan model pengembangan kurikulum perlu didadasarkan pada tujuan, bahan
pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi yang tergambar dalam proses
pengembangan tersebut. Model pengembangan kurikulum diantaranya:
a. Ralp
Tyler
Model
Tyler adalah model yang paling dikenal bagi perkembangan kurikulum dengan perhatian khusus pada fase perencanaan, dalam
bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction. The Tyler
Rationale, suatu proses
pemilihantujuan pendidikan, dikenal
luas dan dipraktekkan dalam lingkungan kurikulum. Walaupun Tyler mengajukan suatu model yang komprehensif bagi
perkembangan kurikulum, bagian pertarna
dari model Tyler, pemilihan tujuan, mendapat banyakperhatian dari
pendidik lain.
Langkah pengembangan kurikulumnya:
1) Mengidentifikasi tujuan umum
dengan mengumpulkan data dari
tige sumber, yaitu pelajar, kehidupan diluar sekolah dan mata pelajaran.
Setelah mengidentifikasi beberapa tujuan umurn,perencanaan.
2)
Memperbaiki
tujuan-tujuan ini dengan menyaring melalui dua saringan,
yaitu filsalat
pendidikan dan filsafat sosial di sekolah, dan pembelajaran psikologis.
3)
Tujuan umum
yang lolos saringan menjadi tujuan pengajaraan.
b. Hilda
Taba
Taba menggunakan pendekatan akar
rumput (grass-roots approach) bagi perkembangan kurikulum. Menghindari penjelasan grafis dari modelnya, Taba mencantumkan lima langkah urutan untuk mencapai perubahan kurikulum, sebagai berikut :
1)
Mengadakan unit-unit
eksperimen bersama guru
Penyusunan unit diawali dengan mendiagnosis kebutuhan serta
dilanjutkan dengan merumuskan tujuan. Kegiatan ini juga mempertimbangkan
keseimbanganantara kedalaman serta keluasan materi pelajaran yang akan disusun.
2)
Menguji unit eksperimen
Setelah unit-unit dibuat, langkah selanjutnya adalah mengujicobakan
unittersebut. Tujuan dari uji coba unit untuk melihat kelayakan serta validitas
unit-unitdalam pengajaran. Dari hasil ini dapat diketahui layak atau tidak
suatu unitdiimplementasikan.
3) Mengadakan revisi dan konsolidasi
Langkah ini dilakukan jika hasil pada langkah kedua menunjukkan
perlunyaperbaikan dan penyempurnaan unit-unit yang telah disusun..
4)
Mengembangkan keseluruhan
kerangka kurikulum
Apabila proses penyempurnaan telah dilakukan secara menyeluruh makalangkah
berikutnya mengkaji kerangka kurikulum yang dilakukan oleh para ahlikurikulum
dan profesional lainnya.
5)
Melakukan implementasi dan
desiminasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir yang berarti kurikulum telah
siappakai untuk wilayah yang lebih luas (desiminasi).
c. Model Beauchamp
Pengembangan
kurikulum dengan menggunakan metode beauchamp memiliki lima memiliki lima
bagian pembuat keputusan. Lima tahap tersebut adalah:
1) Memutuskan arena pengembangan kurikulum, suatu keputusan yang menjabarkan ruang lingkup upaya pengembangan.
1) Menetapkan personalia, yaitu
siapa-siapa sajakah yang ikut terlibat dalam pengembangan kurikulum.
2) Organisasi
dan prosedur pengembangn kurikulum. Langkah ini berkenaan dengan prosedur yang
harus ditempuh dalam merumuskan tujuan umum dan tujuan yang lebih khusus,
memilih isi dan pengalaman belajar, serta kegiatan evaluasi, dan dalam
menentukan keseluruhandesain kurikulum.
3) Implementasi
kurikulum, yakni kegiatan untuk
menerapkan kurikulum seperti yang sudah diputuskan dalam ruang lingkup
pengembangan kurikulum.
4)
Evaluasi
kurikulum.
d. Model Oliva
Model perkembangan kurikulurn menurut Oliva terdiri dari tiga kriteria,
yaitu simple, komprehensif dan sistematis. Walaupun
model ini mewakili komponen-komponen paling penting, namun model
ini dapat diperluas menjadi model yangmenyediakan
detil tambahan dan menunjukkan beberapa proses yang diasumsikan oleh model
yang lebih sederhana.
Model dapat digunakan dalam berbagai cara:
1) Model mengusulkan sebuah proses untuk
pengembangan secara menyeluruh dari kurikulum sekolah.
2) Sebuah
Sekolah/Fakultas boleh memfokuskan pada komponen dari model (komponen 1-5 dan
12) untuk memutuskan program.
3) Sekolah/Fakultas
boleh memusatkan pada komponen pembelajaran(komponen 6-11).
Saran dari
12 langkah perkembangan kurikulum diatas yaitu: langkah 1 – 5 dan 12
merupakan submodel dari sebuah kurikulum, langkah 6 – 11 sub model
pembelajaran.
No comments:
Post a Comment