Monday, January 25, 2016

Jenis dan Model Pengembangan Kurikulum

A.      Jenis dan Model Pengembangan Kurikulum
1.      Jenis pengembangan kurikulum
Dalam menyusun kurikulum, sangatlah tergantung pada asas organisatoris, yakni bentuk penyajian bahan pelajaran. Ada empat bentuk pengorganiasasian kurikulum yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan yaitu :
a.    Separated subject curriculum
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam bernagai macam mata pelajaran yang tepisah-pisah satu sama lain dan juga antara satu kelas dengan kelas yang lain.
b.    Correlated curriculum
Bentuk ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan walaupun mungkin batas-batas yang satu ddengan yang lain masih dipertahankan. Korelasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara :  
1)   Antara dua mata pelajaran diadakan hubungan secara incidental.
2)   Terdapat hubungan yang lebih erat apabila suatu pokok bahasan tertentu dibahas dalam berbagai mata pelajaran.
3)    Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas masing-masing. 
c.    Integrated curriculum
Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Semua ini dimaksudkan agar anak dapat dibentuk menjadi pribadu yang integrated yakni manusia yang selaras dengan lingkungan hidupnya.
d.    Core curriculum
Pada prinsipnya core curriculum memberikan pelajaran yang umum. Menurut Alberty (dalam Abdullah Idi 2006: 150) mengajukan enam jenis core program, yakni:
1)   Core yang terdiri dari sejumlah matapelajaran yang diorganisasikan;
2)   Core yang terdiri dari sejumlah pelajaran yang dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya;
3)   Core yang terdiri dari masalah yang luas, unit kerja atau tema yang  disatukan untuk menghasilkan arti mengajar yang tepat;
4)   Core menampakkan matapelajaran yang dilebur dan diintegrasikan.
5)   Core yang merupakan masalah luas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosial, serta masalah minat anak;
6)   Core yang direncanakan oleh siswa dan guru untuk memenuhi kebutuhan kelompok.
Dalam aplikasinya core curriculum, memerlukan pertimbangan penggunaan waktu yang fleksibel unuk mewujudkan ketrampilan anak.
2.       Model Pengembangan Kurikulum.
Dalam pengembangan model pengembangan kurikulum perlu didadasarkan pada tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi yang tergambar dalam proses pengembangan tersebut. Model pengembangan kurikulum diantaranya:
a.       Ralp Tyler
Model Tyler adalah model yang paling dikenal bagi perkembangan kurikulum dengan perhatian khusus pada fase perencanaan, dalam bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction. The Tyler Rationale, suatu proses pemilihantujuan pendidikan, dikenal luas dan dipraktekkan dalam lingkungan kurikulum. Walaupun Tyler mengajukan suatu model yang komprehensif bagi perkembangan kurikulum, bagian pertarna dari model Tyler, pemilihan tujuan, mendapat banyakperhatian dari pendidik lain.
Langkah pengembangan kurikulumnya:
1)  Mengidentifikasi tujuan umum
     dengan mengumpulkan data dari tige sumber, yaitu pelajar, kehidupan diluar sekolah dan mata pelajaran. Setelah mengidentifikasi beberapa tujuan umurn,perencanaan.
2)  Memperbaiki tujuan-tujuan ini dengan menyaring melalui dua saringan,
yaitu filsalat pendidikan dan filsafat sosial di sekolah, dan pembelajaran psikologis.
3)  Tujuan umum yang lolos saringan menjadi tujuan pengajaraan. 
b.      Hilda Taba
Taba menggunakan pendekatan akar rumput (grass-roots approach) bagi perkembangan kurikulum. Menghindari penjelasan grafis dari modelnya, Taba mencantumkan lima langkah urutan untuk mencapai perubahan kurikulum, sebagai berikut :
1)   Mengadakan unit-unit eksperimen bersama guru
Penyusunan unit diawali dengan mendiagnosis kebutuhan serta dilanjutkan dengan merumuskan tujuan. Kegiatan ini juga mempertimbangkan keseimbanganantara kedalaman serta keluasan materi pelajaran yang akan disusun.
2)   Menguji unit eksperimen
Setelah unit-unit dibuat, langkah selanjutnya adalah mengujicobakan unittersebut. Tujuan dari uji coba unit untuk melihat kelayakan serta validitas unit-unitdalam pengajaran. Dari hasil ini dapat diketahui layak atau tidak suatu unitdiimplementasikan.
3)   Mengadakan revisi dan konsolidasi
Langkah ini dilakukan jika hasil pada langkah kedua menunjukkan perlunyaperbaikan dan penyempurnaan unit-unit yang telah disusun..
4)   Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum
Apabila proses penyempurnaan telah dilakukan secara menyeluruh makalangkah berikutnya mengkaji kerangka kurikulum yang dilakukan oleh para ahlikurikulum dan profesional lainnya.
5)   Melakukan implementasi dan desiminasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir yang berarti kurikulum telah siappakai untuk wilayah yang lebih luas (desiminasi).
c.       Model Beauchamp
Pengembangan kurikulum dengan menggunakan metode beauchamp memiliki lima memiliki lima bagian pembuat keputusan. Lima tahap tersebut adalah:
1) Memutuskan arena pengembangan kurikulum, suatu keputusan yang menjabarkan ruang lingkup upaya pengembangan.
1) Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa sajakah yang ikut terlibat dalam pengembangan kurikulum.
2) Organisasi dan prosedur pengembangn kurikulum. Langkah ini berkenaan dengan prosedur yang harus ditempuh dalam merumuskan tujuan umum dan tujuan yang lebih khusus, memilih isi dan pengalaman belajar, serta kegiatan evaluasi, dan dalam menentukan keseluruhandesain kurikulum.
3) Implementasi kurikulum, yakni kegiatan untuk menerapkan kurikulum seperti yang sudah diputuskan dalam ruang lingkup pengembangan kurikulum.
4)     Evaluasi kurikulum.
d.      Model Oliva
Model perkembangan kurikulurn menurut Oliva terdiri dari tiga kriteria, yaitu simple, komprehensif dan sistematis. Walaupun model ini mewakili komponen-komponen paling penting, namun model ini dapat diperluas menjadi model yangmenyediakan detil tambahan dan menunjukkan beberapa proses yang diasumsikan oleh model yang lebih sederhana.
Model dapat digunakan  dalam berbagai cara:
1) Model mengusulkan sebuah proses untuk pengembangan secara menyeluruh dari kurikulum sekolah.
2)  Sebuah Sekolah/Fakultas boleh memfokuskan pada komponen dari model (komponen 1-5 dan 12) untuk memutuskan program.
3)   Sekolah/Fakultas boleh memusatkan pada komponen pembelajaran(komponen 6-11).

Saran dari 12 langkah perkembangan kurikulum  diatas yaitu: langkah 1 – 5 dan 12 merupakan submodel dari sebuah kurikulum, langkah 6 – 11 sub model pembelajaran.

No comments:

Post a Comment