Friday, November 27, 2015

Menuju Masyarakat Madani

Menuju Masyarakat Madani
Lahirnya geraka-gerakan perlawanan sosial terhadap struktur otoritan kolonialisme merupakan bukti bahwa masyarakat madani bukan hal yang baru dalam sejarah Indonesia. Akan tetapi, akibat kegagalan praktik demokrasi pada tahun 1950-an dan perubahan politik kea rah otoriter sejak demokrasi terpimpin dan dilanjutkan oleh razim orde baru sehingga peluang bagi pertumbuhan masyarakat madani menjadi sempit. Setelah rezim orde baru runtuh, konsep masyarakat madani kian berkembang sehingga momentum ini menjadi alas an bagi terbukanya gerakan masyarakat madani
            Proses menuju masyarakat madani pada dasarnya tidaklah mudah karena untuk mencapai hal tersebut diperlukan sebagai syarat mendukung. Beberapa prasyarat guna menuju msasyarakat madani setelah tumbuh dan berkembangnya demokratisasi adalah sebagai berikut:
a.       Memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi, hal ini tercermin antara lain dari kemampuan tenaga-tenaga profesionalnya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
b.      Memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri mampu mengatasi ketergantungan agar tidak menimbulkan kerawanan, terutama bidang ekonomi
c.       Semakin manbtap mengendalkan sumber-sumber pembiayaan dalam negri yang berarti ketergantungan kepada sumber pembangunan dari luar negri semakin kecil atau tidak ada sama sekali
d.      Secara umum telah memiliki kemampuan ekonomi, sistem politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan yang dinamis, tangguh serta berwawasan global
Dalam masyarakat madani, warga negara bekerja sama membangun ikatan sosial jaringan produktif dan solidaritas kemanusiaan yang bersifat non governmental untuk mencapai kebaikan bersama (public good). Karena itu tekanan sentral masyarakat madani adalah terletak independensinya terhadap negara. Dari sinilah kemudian masyarakat madani adalah dipahami sebagai akar dan awal keterkaitannya dengan demokrasi dan demokratisasi.
      Menurut Dawam hubungan antara masyarakat madani dan demokrasi adalah abagikan dua sisi mata uang, keduanya bersifay koeksitensi. Hanya dalam masyarakat madani yang kuatlah demokrasi dapat berkembang secara wajar. Dalam konteks ini, Nurcholis Majid pun memberikan gambaran tentang hubungan dan keterkaitan antara masyarakat madani dengan demokratisasi ini. Menurutnya masyarakat madani merupakan rumah persemaian demokrasi.
Begitu kuatnya kaitan antara masyarakat madani dengan demokratisasi, sehingga masyarakat madani kemudian dipercaya sebagai obat mujarab bagi demokrasi, terutama di negara yang demokrasinya mengalaimi ganjalan akibat kuatnya hegemoni negara. Tidak hanya itu, masyarakat madani kemudian juga dipakai sebagai cara pandangutuk memahami universitas fenomena demokratisasi diberbagai kawasan dan negara.


No comments:

Post a Comment