Tuesday, January 26, 2016

Kerajaan Hidhu Budha Di Indonesia

KERAJAAN HINDHU BUDHA DI INDONESIA

1.     Kerajaan Kutai
a.     Lokasi Kerajaan
     Berdasarkan sumber-sumber berita yang berhasil ditemukan menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, yaitu Hulu sungai Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan prasasti, yaitu daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap prasasti yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan nama kerajaan tersebut. Oleh karena itu, para ahli member nama kerajaan itu Kutai. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hamper menguasai seluruh wilayah Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayannya Kerajaan Kutai memiliki wilayah yang sangat luas, yaitu hampir sebagian wilayah Kalimantan .
b.    Sumber Sejarah
Sumber yang menyatakan bahwa Kalimantan Timur telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapat pengaruh Hindu adalah beberapa penemuan peninggalan berupa tulisan. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut dengan Yupa.Tiang batu atau yupa itu digunakan untuk mengikat hewan korban. Korban itu merupakan persembahan rakyat Kutai kepada para Dewa yang dipujanya. Tulisan yang terdapat pada Yupa itu menggunakan huruf  Pallawa dan Bahasa Sansekerta.
c.      Kehidupan Politik
Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh Hindhu di Kalimantan Timur, terjadi perubahan dalam tata pemerintahan, yaitu dari pemerintahan kepala svku menjadi pemerintahan kerajaan dengan seorang raja sebagai kepala pemerintah.

2.     Kerajaan Tarumanegara
a.     Lokasi Kerajaan
     Berdasarkan penemuan beberapa prasasti tentang Kerajaan Tarumanegara, maka letak kerajaan itu adalah di wilayah Jawa Barat, dengan pusat kerajaan terletak didaerah Bogor sekarang.
Adapun wilayah kekuasaan Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta sampai perbatasan Cirebon, sehingga dapat ditafsirkan bahwa pada masa pemerintahan Raja Purnawarman wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara hampir menguasai seluruh wilayah Jawa Barat.
b.    Kehidupan Politik
Berdasarkan tulisan yang terdapat pada prasasti-prasasti diketahui bahwa raja yang pernah memerintah di Kerajaan Tarumanegara hanyalah Raja Purnawarman. Bahkan raja siapa yang pernah memrintah sebelum dan sesudah Raja Purnawarman tidak pernah diketahui. Hal ini disebabkan tidak terdapatnya data yang menyatakan tentang keberadaan raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara
Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan Raja Purnawarman telah memrintah untuk menggali satu saluran air. Penggalian saluran air ini sangat besar artinya, karena merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat
  
3.     Kerajaan Melayu
Kerajaan yang bercorak agama Budha di Sumatera adalah Kerajaan Melayu. Kerajaan ini dapat digolongkan ke dalam kerajaan tertua di Indonesia. Alasannya, kerajaan ini menempati kedudukan istimewa di dalam perkembangan sejarah Indonesia.
Kerajaan Melayu merupakan salah satu kerajaan terkemuka di Sumatera bagian Selatan waktu itu. Kerajaan Melayu diperkirakan berpusat di daerah Jambi, yaitu di tepi kanan-kiri sungai Batanghari. Pada sungai Batanghari ini ditemukan peninggalan-peninggalan purba berupa candi-candi, arca dan lainnya
Sumber sejarah yang dapat digunakan untuk menyelidiki Kerajaan Melayu hanyalah berasal dari sumber Cina.
Seorang musafir Cina yang bernama I-tsing menyebutkan di dalam bukunya, bahwa abad ke tujuh M secara politik Kerajaan Melayu dimasukkan ke dalam Kerajaan Sriwijaya.


Sumber: I Wayan Badrika.Sejarah untuk SMA Kelas XI


Kerajaan-kerajaan Islam Di Indonesia

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

1.      Kerajaan Samudera Pasai
a.       Letak Kerajaan
Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan pertama di Indonesia yang menganut agama islam. Secara greogafis, kerajaan Samudera Pasai terletak di daerah  pantai timur pulau Sumadera bagian utara yang berdekatan dengan jalur pelayaran perdagangan internasional pada masa itu, yakni selat Malaka.
Dengan posisi yang sangat strategis ini, Kerajaan Samudera Pasai berkembang menjadi kerajaan islam yang cukup kuat pada masa itu. Perkembangan ini juga didukung dengan hasil bumi dari Kerajaan Samudera Pasai seperti lada. Dipihak lain, Bandar-bandar dari kerajaan Samudera Pasai juga juga dijadikan sebagai Bandar penghubung antara para pedagang Islam yang datang dari arah barat dengan para pedagang Islam dari arah timur.
Keadaan seperti inilah yang mengakibatkan Kerajaan Samudera Pasai mengalami perkembangan yang cukup pesat pada masa itu, baik dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya
b.      Kehidupan Politik
Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai tidak dapat diketahui dengan pasti. Akan tetapi para ahli berhasil menemukan bukti tentang perkembangan kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Samudera Pasai antara lain:
Nazimudin al-Kamil
Pendiri Kerajaan Samudera Pasai adalah Nazimudin al-Kamil seorang laksamana laut dari Mesir. Ia mendapat tugas merebut pelabuhan Kambayat di Gujarat yang dijadikan tempat pemasaran barang-barang perdagangan dari Timur. Nazimudin al-Kamil juga mendirikan satu kerajaan di Pulau Sumatera bagian utara. Tujuan utamanya adalah untuk dapat mengusai hasil perdagangan rempah-rempah dan lada.
Nazimudin al-Kamil meletakkan dasar-dasar pemerintahan kerajaan Samudera Pasai dengan berlandaskan hokum-hukum ajaran islam. Dibawah pemerintahannya, kerajaan Samudera Pasai mengalami perkambangan yang cukup pesat, walaupun secara politis Kerajaan Samudera Pasai berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit
Sultan Malikul Saleh
Setelah berhasil Dinasti Fatimah di mesir, Dinasti Mamaluk ingin merebut Samudera Pasai agar dapat menguasai pasaran lada di wilayah timur. Dinasti Mamaluk mengirim Syekh Ismail yang bersekutu dengan Marah Silu. Mereka berhasil merebut Kerajaan Samudera Pasai, dan Marah Silu diangkat sebagai rajanya dengan gelar Sultan Malikul Saleh.
Perkawinan Sultan Malikul Saleh dengan Putri Ganggang Sari memperkuat kedudukannya di daerah pantai Timur Aceh, sehingga Kerajaan Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan di selat Malaka.
Sultan Malikul Thahir
Setelah Sultan Malikul Saleh wafat, tahta kerajaan beralih pada putranyan yang bergelar Sultan Malikul Thahir. Pada masa kekuasannya terjadi peristiwa penting di Kerajaan Samudera Pasai saat Putra Sultan Malikul Saleh yang bernama Abdullah memisahkan diri ke daerah Aru dan bergelar Sultan Malikul Mansur. Ia kembali kepada aliran yang semula yaitu aliran Syiah
Ketika Kerajaan Malaka muncul dan berkembang sebagai pusat perdagangan di Selat Malaka, kedudukan Kerajaan Samudera Pasai sebagai daerah perdagangan mulai redup.

2.      Kerajaan Malaka
a.       Letak Kerajaan
Pada masa kejayaannya, kerajaan Malaka merupakan pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara. Perkembangan Kerajaan Malaka dibidang politik, ekonomi, sosial dan budaya tidak dapat dipisahkan dengan posisi dan letaknya yang strategis dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan pada masa itu.
b.      Kehidupan Politik
Iskandar Syah
Dalam dunia perdagagan, Malaka berkembang sebagai penghubung antara dunia Barat dengan dunia Timur. Perkembangan yang sangat pesat itu mendorong Paramisora untuk membangun kerajaan bernama Malaka dan ia langsung menjadi rajanya.
Aktivitas perdagangan di Selat Malaka pada waktu itu didominasi oleh pedagang Islam. Mereka hanya melakukan aktivitas perdagangan pada Bandar-bandar perdagangan islam. Untuk it, Paramisora memutuskan untuk menganut agama islam. Ia mengganti namanya menjadi Iskandar Syah dan menjadikan Kerajaan Malaka sebagai kerajaan Islam
Muhammad Iskandar Syah
Setelah Iskandar Syah meninggal, tahta Kerajaan Malaka dipegang oleh putranya yang bernama Muhammad Iskandar Syah. Ia memerintah Malaka dari tahun 1414-1424. Di bawah pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka diperluas hingga mencapai seluruh wilayah Semenanjung Malaya.
Untuk memajukan perekonomian, Muhammad Iskandar Syah berupaya menjadikan Kerajaan Malaka sebagai penguasa tunggal jalur pelayaran perdagangan di Kerajaan Malaka. Untuk mencapai usahanya itu, ia harus dapat menguasai kerajaan Samudera Pasai. Oleh karena itu,  Muhammad Iskandar Syah memilih jalan menuju perkawinan politik dan menikah dengan putri Kerajaan Pasai
Melalui perkawinannya dengan putrid Kerajaan Samudera Pasai ini, Muhammad Iskandar Syah berhasil mencapai cita-citanya menguasai selat Malaka. Di bawah pemerintahannya, pelayaran perdagangan di Selat Malaka semakin ramai dan hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan Kerajaan Malaka
Mudzafat Syah
Mudzafat Syah merupakan raja pertama dari kerajaan Malaka yang memakai gelar tersebut. Pada masa pemerintahannya, terjadi serangan dar kerajaan siam. Serangab dilakukan dari darat maupun laut. Namun, semua serangan itu dapat digagalkan. Keberhasilan menggagalkan serangan dari Kerajaan Siam itu menambah penting Kerajaan Malaka di Selat Malaka
Sultan Mansyur Syah
Kejayaan yang dialami Kerajaan Malaka ini adalah berkat usaha sultan Mansyur Syah. Dengan melanjutkan politik ayahnya, yaitu memperluas wilayah kekuasannya, baik di Semenanjung Malaya maupun di wilayah Sumatera Tengah, seperti daerah Kampar yang ditaklukkan dan dijadukan daerah jajahan
Sultan Alahuddin Syah
Perkembangan ekonomi tetap stabil pada masa awal pemerintahannya. Namun, karena Sultan Alaudin Syah tidak secakap Sultan Mansyur Syah, maka kekuasaan kerajaan Malaka mulai mengalami kemerosotan. Daerah yang dulu ditaklukkan, satu persat melepaskan diri dari kerajaan Malaka.
Sultan Mahmud Syah
Dibawah kekuasaanya, Kerajaan Malaka merupaka kerajaan yang sangat lemah. Daerah kekuasaanya meliputi sebagian kecil Semenanjung Malaya. Keadaan ini menambah suramnya Kerajaan Malaka. Pada masa kekuasaanya muncul ekspedidi bangsa Portugis pimpinan Alfonso d’Albuquerque berusaha merebut Kerajaan Malaka. Akhirnya, pada tahun 1511 kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis.
3.      Kerajaan Demak
a.    Letak Kerajaan
Kerajaan Demak merupakann kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Secara greogafis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah, tetapi pada awal kemunculannya Kerajaan Demak mendapat bantuan dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama islam.
Pada masa sebelumnya, daerah Demak bernama Bintaro yang merupakan daerah vassal atau bawahan Kerajaan Majapahit.
b. Kehidupan Politik
Raden Patah
Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Demak berkembang dengan pesat, karena memiliki daerah pertanian luas sebagai penghasil bahan makanan, terutama beras. Oleh karena itu, Kerajaan Demak menjadi kerajaan agraris-maritim.
Pada masa pemrintahan Radeh Patah, wilayah kekuasaan Kerajaan Demak meliputi daerah Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Disamping itu, Kerajaan Demak juga memiliki pelabuhan-pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan, dan Gresik yang berkembang menjadi pelabuhan transito.
Dalam penyebaran agama islam jasa para wali dalam penyebaran agama islam sangat besar, baik di pulau Jawa maupun di luar Jawa seperti didaerah Maluku.
Pada masa pemerintahannya Raden Patah membangun Masjid Demak yang proses pembangunan masjid itu dibantu oleh para wali atau sunan.
Adipati Unus
Masa pemerintahan Adipati unus tidak begitu lama, karena ia meninggal dalam usia yang masih sangat muda dan tidak meninggalkan seorang putra mahkota. Walaupun usia pemerintahannya tidak begitu lama, namun namanya cukup dikenal sebagai panglima perang yang memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka. Setelah Adipati unus meninggal, tahta Kerajaan Demak dipegang oleh saudaranya yang bergelar Sultan Trenggana
Sultan Trenggana
Sultan Tranggana memrintah Demak dari tahun 1521-1546 M. di bawah pemerintahannya, Kerajaan Demak mencapai masa kejayaan. Sultan Trenggana berusaha memperluas daerah kekuasaan hingga ke daerah Jawa Barat. Pada tahun 1522 M Kerajaan Demak mengirim pasukannya ke Jawa Barat di bawah pimpin Fatahillah. Daerah-daerah yang berhasil dikuasainya antara lain Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon. Pengusaan ini bertujuan untuk menggagalkan  hubungan antara Portugis dan Kerajaan Pajajaran.
Dalam usaha memperluas kekuasaanya ke Jawa Timur, Sultan Trenggana memimpin sendiri pasukannya. Satu persatu daerah Jawa Timur berhasil dikuasai, seperti Madiun, Gresik, Tuban, dan Malang. Akan tetapi ketika menyerang Pasuruan Sultan Trenggana gugur.




Sumber: I Wayan Badrika.Sejarah untuk SMA Kelas XI 

Monday, January 25, 2016

Jenis dan Model Pengembangan Kurikulum

A.      Jenis dan Model Pengembangan Kurikulum
1.      Jenis pengembangan kurikulum
Dalam menyusun kurikulum, sangatlah tergantung pada asas organisatoris, yakni bentuk penyajian bahan pelajaran. Ada empat bentuk pengorganiasasian kurikulum yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan yaitu :
a.    Separated subject curriculum
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam bernagai macam mata pelajaran yang tepisah-pisah satu sama lain dan juga antara satu kelas dengan kelas yang lain.
b.    Correlated curriculum
Bentuk ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan walaupun mungkin batas-batas yang satu ddengan yang lain masih dipertahankan. Korelasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara :  
1)   Antara dua mata pelajaran diadakan hubungan secara incidental.
2)   Terdapat hubungan yang lebih erat apabila suatu pokok bahasan tertentu dibahas dalam berbagai mata pelajaran.
3)    Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas masing-masing. 
c.    Integrated curriculum
Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Semua ini dimaksudkan agar anak dapat dibentuk menjadi pribadu yang integrated yakni manusia yang selaras dengan lingkungan hidupnya.
d.    Core curriculum
Pada prinsipnya core curriculum memberikan pelajaran yang umum. Menurut Alberty (dalam Abdullah Idi 2006: 150) mengajukan enam jenis core program, yakni:
1)   Core yang terdiri dari sejumlah matapelajaran yang diorganisasikan;
2)   Core yang terdiri dari sejumlah pelajaran yang dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya;
3)   Core yang terdiri dari masalah yang luas, unit kerja atau tema yang  disatukan untuk menghasilkan arti mengajar yang tepat;
4)   Core menampakkan matapelajaran yang dilebur dan diintegrasikan.
5)   Core yang merupakan masalah luas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosial, serta masalah minat anak;
6)   Core yang direncanakan oleh siswa dan guru untuk memenuhi kebutuhan kelompok.
Dalam aplikasinya core curriculum, memerlukan pertimbangan penggunaan waktu yang fleksibel unuk mewujudkan ketrampilan anak.
2.       Model Pengembangan Kurikulum.
Dalam pengembangan model pengembangan kurikulum perlu didadasarkan pada tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi yang tergambar dalam proses pengembangan tersebut. Model pengembangan kurikulum diantaranya:
a.       Ralp Tyler
Model Tyler adalah model yang paling dikenal bagi perkembangan kurikulum dengan perhatian khusus pada fase perencanaan, dalam bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction. The Tyler Rationale, suatu proses pemilihantujuan pendidikan, dikenal luas dan dipraktekkan dalam lingkungan kurikulum. Walaupun Tyler mengajukan suatu model yang komprehensif bagi perkembangan kurikulum, bagian pertarna dari model Tyler, pemilihan tujuan, mendapat banyakperhatian dari pendidik lain.
Langkah pengembangan kurikulumnya:
1)  Mengidentifikasi tujuan umum
     dengan mengumpulkan data dari tige sumber, yaitu pelajar, kehidupan diluar sekolah dan mata pelajaran. Setelah mengidentifikasi beberapa tujuan umurn,perencanaan.
2)  Memperbaiki tujuan-tujuan ini dengan menyaring melalui dua saringan,
yaitu filsalat pendidikan dan filsafat sosial di sekolah, dan pembelajaran psikologis.
3)  Tujuan umum yang lolos saringan menjadi tujuan pengajaraan. 
b.      Hilda Taba
Taba menggunakan pendekatan akar rumput (grass-roots approach) bagi perkembangan kurikulum. Menghindari penjelasan grafis dari modelnya, Taba mencantumkan lima langkah urutan untuk mencapai perubahan kurikulum, sebagai berikut :
1)   Mengadakan unit-unit eksperimen bersama guru
Penyusunan unit diawali dengan mendiagnosis kebutuhan serta dilanjutkan dengan merumuskan tujuan. Kegiatan ini juga mempertimbangkan keseimbanganantara kedalaman serta keluasan materi pelajaran yang akan disusun.
2)   Menguji unit eksperimen
Setelah unit-unit dibuat, langkah selanjutnya adalah mengujicobakan unittersebut. Tujuan dari uji coba unit untuk melihat kelayakan serta validitas unit-unitdalam pengajaran. Dari hasil ini dapat diketahui layak atau tidak suatu unitdiimplementasikan.
3)   Mengadakan revisi dan konsolidasi
Langkah ini dilakukan jika hasil pada langkah kedua menunjukkan perlunyaperbaikan dan penyempurnaan unit-unit yang telah disusun..
4)   Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum
Apabila proses penyempurnaan telah dilakukan secara menyeluruh makalangkah berikutnya mengkaji kerangka kurikulum yang dilakukan oleh para ahlikurikulum dan profesional lainnya.
5)   Melakukan implementasi dan desiminasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir yang berarti kurikulum telah siappakai untuk wilayah yang lebih luas (desiminasi).
c.       Model Beauchamp
Pengembangan kurikulum dengan menggunakan metode beauchamp memiliki lima memiliki lima bagian pembuat keputusan. Lima tahap tersebut adalah:
1) Memutuskan arena pengembangan kurikulum, suatu keputusan yang menjabarkan ruang lingkup upaya pengembangan.
1) Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa sajakah yang ikut terlibat dalam pengembangan kurikulum.
2) Organisasi dan prosedur pengembangn kurikulum. Langkah ini berkenaan dengan prosedur yang harus ditempuh dalam merumuskan tujuan umum dan tujuan yang lebih khusus, memilih isi dan pengalaman belajar, serta kegiatan evaluasi, dan dalam menentukan keseluruhandesain kurikulum.
3) Implementasi kurikulum, yakni kegiatan untuk menerapkan kurikulum seperti yang sudah diputuskan dalam ruang lingkup pengembangan kurikulum.
4)     Evaluasi kurikulum.
d.      Model Oliva
Model perkembangan kurikulurn menurut Oliva terdiri dari tiga kriteria, yaitu simple, komprehensif dan sistematis. Walaupun model ini mewakili komponen-komponen paling penting, namun model ini dapat diperluas menjadi model yangmenyediakan detil tambahan dan menunjukkan beberapa proses yang diasumsikan oleh model yang lebih sederhana.
Model dapat digunakan  dalam berbagai cara:
1) Model mengusulkan sebuah proses untuk pengembangan secara menyeluruh dari kurikulum sekolah.
2)  Sebuah Sekolah/Fakultas boleh memfokuskan pada komponen dari model (komponen 1-5 dan 12) untuk memutuskan program.
3)   Sekolah/Fakultas boleh memusatkan pada komponen pembelajaran(komponen 6-11).

Saran dari 12 langkah perkembangan kurikulum  diatas yaitu: langkah 1 – 5 dan 12 merupakan submodel dari sebuah kurikulum, langkah 6 – 11 sub model pembelajaran.